Sejarah Pemikiran dan Pengembangan Ekonomi Islam: PEMIKIRAN EKONOMI AL- MAQRIZI (766-845H/1364-1442M)
http://www. fatimah_mardy.com
MAKALAH
PEMIKIRAN
EKONOMI AL- MAQRIZI (766-845H/1364-1442M)
Makalah
Ini Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Sejarah Pemikiran dan Pengembangan Ekonomi
Islam”
Dosen Pengampu: Abdul Salam, M.A.
Disusun
Oleh:
1. Karin Maria Wibisana 192100124
2. Noval Edison
192100127
3. Siti Fatimah 192100134
4. Suhaila Zahra Bari’ah 192100136
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
2020
BAB
1
PENDAHULAN
1.1. Latar Belakang
Ekonomi Islam tidak hanya diawali dari
adanya krisis ekonomi global yang tengah melanda berbagai negara, tidak pula
hanya berdasar pada adanya peluang dan prospek besar dari sisi bisnis ekonomi
Islam itu sendiri, tapi lebih karena menyentuh landasan yang paling mendasar
yakni tekstualitas dan kontekstualitas. Pertama, Faktor tekstual adalah adanya
pemahaman yang mendalam terhadap pengertian Islam dan kesempurnaan Islam
beserta konsekuensi-konsekuensi logisnya, pemahaman ini bersumber dari
literatur orisinal Islam. Kedua, melalui kritik terhadap fenomena-fenomena
ketidakadilan, kemiskinan, kemerosotan nilai dan kesesatan motif yang terjadi
dalam perekonomian akibat diberlakukannya sistem ekonomi non-Islam dengan
segala macam dan bentuk turunannya.Ekonomi Islam datang karena tuntunan dari
kesempurnaan Islam itu sendiri. Islam harus diikuti secara sempurna dan
komprehensif. Islammenurut kaum muslimin merupakan ajaran yang dapat
diaktualisasikan dalam aspek kehidupan termasuk dalam bidang ekonomi, sehingga
umat Islam memiliki sistem ekonomi tersendiri, sebab garis-garis besarnya telah
digambarkan secara jelas dalam al-Qur’an dan as-Sunah. Dalam kehidupan
sehari-hari seorang muslim tidak
hanya mendirikan shalat lima waktu dengan khusuk saja, akan tetapi seorang muslim dapat melaksanakan
aktivitas ekonomi dengan baik, di mana transaksi-transaksi keuangan yang
mengandung bunga, riba dan segala yang membahayakan dirinya dan orang lain
dapat terhindari. dominasi kekuatan ekonomi besar yang tidak berkeadilan serta
mengabaikan perlindungan terhadap lima pokok dasar perlindungan keimanan(din),
manusia (nafs), akal (aql), keturunan (nasl), dan kekayaan (maal) berpengaruh kepada ideologi besar
kapitalisme dan sosialisme.Ekonomi Islam muncul sebagai suatu disiplin ilmu
setelah melalui serangkaian perjuangan yang cukup lama, pada awalnya terjadi
pesimisme terhadap eksistensi ekonomi Islam dalam kehidupan masyarakat
disebabkan terciptanya suatu pandangan adanya kotomi antara agama dan keilmuan
yang dalam hal ini termasuk didalamnya ilmu ekonomi. Islam memposisikan
kegiatan ekonomi sebagai salah satu aspek penting untuk mendapatkan kemuliaan,
sebab tujuan akhir ekonomi Islam adalah sebagaimana tujuan syari’at Islam itu
sendiri yaitu mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat oleh karenanya kegiatan
ekonomi Islam harus dituntun dan dikontrol agar berjalan seirama dengan ajaran islam.[1]
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dasar
pemikiran Al- Maqrizi?
2. Bagaimana isi
riwayat hidup Al- Maqrizi?
3. Apa saja karya-
karya Al- Maqrizi?
4. Bagaimana
pemikiran ekonomi Al- Maqrizi?
1.3. Tujuan Masalah
1.
Mengetahui dasar
pemikiran Al- Maqrizi
2.
Mengetahui riwayat
hidup Al- Maqrizi
3.
Mengetahui karya-
karya Al- Maqrizi
4.
Memahami pemikiran
ekonomi Al- Maqrizi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Dasar Pemikiran
Al- Maqrizi
Kenaikan
harga barang-barang secara terus menerus dalam ekonomi dikenal dengan istilah
inflasi.Inflasi tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan di seluruh
negara-negara di dunia.Baik di negara berkembang maupun di negara maju. Inflasi
sangat erat kaitannya dengan uang, karena pada saat terjadi inflasi nilai uang
menurun sehingga uang yang tadinya mampu membeli banyak barang dengan
terjadinya inflasi jumlah barang yang dapat dibeli menjadi lebih sedikit.
Salah
satu cendikiawan muslim yang mengungkapkan masalah uang dan inflasi adalah
Al-maqrizi. Dalam pemikirannya Al-Maqrizi mengungkapkan bahwa inflasi terjadi
bukan hanya karena faktor alam saja melainkan juga karena faktor kesalah
manusia terutama panguasa/pejabat suatu negara.Tulisan ini membahas mengenai
pemikiran ekonomi Al-Maqrizi tentang uang dan inflasi, serta sejarah bagaimana fulus menjadi mata uang
setelah sebelumnya yang menjadi mata uang adalah dinar dan
dirham.Oleh sebab itu judul
penelitian ini adalah Pemikiran Ekonomi Al-Maqrizi.
2.2. Riwayat Hidup
Al- Maqrizi
Nama
lengkap Al-Maqrizi adalah Taqiyuddin Abu Al-Abbas Ammad bin Ali bin Abdul Qadir
Al-Husaini. Ia lahir di desa Barjuwam, Kairo, pada tahun 766 H (13641365M).
Keluarganya berasal dari Maqarizah, sebuah desa yang terletak di kota Ba’labak.
Oleh karena itu, ia cenderung dikenalAl-Maqrizi. Kondisi ekonomi ayahnya yang
lemah menyebabkan pendidikan masa kecil dan remaja Al-Maqrizi berada di bawah
tanggungan kakeknya dari pihak ibu, Hanafi Ibn Sa’igh, seorang penganut mazhab
Hanafi.Al-Maqrizi muda pun tumbuh berdasarkan pendidikan madzhab ini.
Setelah kakeknya meninggal dunia pada tahun
786 H (1384 M), Al-Maqrizi beralih ke mazhab Syafi’i. Bahkan dalam
pemikirannya, ia cenderung menganut mazhab Zahiri. (Dewan Redaksi Ensiklopedia
Islam, 1999 : 42 dikutip dalam buku
Adiwarman Azwar Karim, 2004 : 379). Al-Maqrizi merupakan sosok yang sangat
mencintai ilmu. Sejak kecil, ia gemar melakukan rihlah
ilmiah. Ia mempelajari berbagai disiplin ilmu,
seperti fiqih, hadist dan sejarah, Sejak kecil ia gemar melakukan rihlah
ilmiah seperti fiqh, hadits, dan sejarah dari para ulama besar yang hidup pada
massanya. Tokoh terkenal yang sangat mempengaruhi pemikirannya adalah Ibnu
Khaldun (seorang ulama besar, penggagas ilmu sosial dan ekonomi). Pada usia 22
tahun tepatnya pada tahun 788 H (1386 M), Al-Maqrizi memulai kiprahnya sebagai
pegawai di Diwan Al-Insya semacam sekretaris negara pada massa pemerintahan
dinasti Mamluk. Pada tahun 791 H (1389 M), Sultan Barquq mengangkat Al-Maqrizi
sebagai muhtasib di Kairo.
Pada
tahun 811 H (1408 M), Al-Maqrizi diangkat sebagai pelaksana administrasi wakaf
di Qalanisiyah, sambil bekerja di rumah sakit An-Nuri, Damaskus. Pada tahun
yang sama, ia menjadi guru hadits di Madrasah Asyrafiyyah dan Madrasah
Iqbaliyyah.[2]
Dari para ulama besar yang hidup pada masanya. Di antara tokoh terkenal yang
sangat mempengaruhi pemikirannya adalah Ibnu Khaldun, seorang ulama besar dan
penggagas ilmu-ilmu sosial termasuk ilmu ekonomi. (Hammd bin Abdurrahman
AlJanidal, 1406 H:208 dikutip dalam buku Adiwarman Karim, 2004 : 380).
Interaksinya dengan Ibnu Khaldun dimulai ketika Abu Al-Iqtishad ini menetap di
Kairo dan memangku jabatan hakim agung (Qadi Al-Qudah)
Mazhab Maliki pada masa pemerintahan Sultan Burquq (784-801 H).(Al-Khudairi,
1995 : 16 dikutip dalam buku Adiwarman
Karim, 2004 : 380). Ketika berusia 22
tahun, Al-Maqrizi mulai terlibat dalam berbagai tugas pemerintahan Dinasti
Mamluk. [3]
Pada
tahun 788 H (1386 M), Al-Maqrizi memulai kiprahnya sebagai pegawai di Diwan Al-Insya, semacam
sekretariat negara. Kemudian, ia
diangkat menjadi wakil Qadi
pada kantor hakim agum mazhab syafi’i, khatib
di masjid Jami ‘Amr dan Madarasah Al-Sultan Hasan, Imam masjid jami Al-Hakim ,
dan guru hadis di Madarasah Al-Muayyadah. (Jamaluddin Al-Syayyal, 1967 : 11-12 dikutip dalam buku Adiwarman Karim,
2004 : 380). Pada tahun 791 H (1389 M),
Sultan Barquq mengangkat Al-Maqrizi sebagai muhtasib
di kairo.Jabatan itu diembannya selama dua tahun. Pada masa ini, Al-Maqrizi
mulai banyak bersentuhan dengan berbagai permasalahan pasar, perdagangan, dan mudharabah, sehingga perhatiaannya
terfokus pada harga-harga yang berlaku, asal-usul uang, dan kaidah-kaidah
timbangan.(Hammd bin Abdurrahman Al-Janidal, 1406 H : 208 dikutip dalam buku Adiwarman Azwar Karim,
2004 : 381).
Pada
tahun 811 H (1408 M), Al-Maqrizi sebagai pelaku administrasi wakaf di
Qalanisiyah, sambil bekerja di rumah sakit an-Nuri, Damaskus. Pada tahun yang
sama, ia menjadi guru hadis di Madarasah Asyrafiyyah dan Madarasah Iqbaliyyah.
Kemudian, Sultan Al-Malik Al-Nashir Fajr bin Barquq (1399-1412) menawarinya
jabatan wakil pemerintahan Dinasti Mamluk di Damaskus. Namun, tawaran ini
ditolak Al-Maqrizi. (Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, 1999 : 42 dikutip dalam buku Adiwarman Karim, 2004 :
381). Setelah sekitar 10 tahun menetap di Damaskus, Al-Maqrizi kembali ke
Kairo. Sejak itu, ia mengundurkan diri sebagai pegawai pemerintah dan
menghabiskan waktunya dengan ilmu. Pada tahun 834 H (1430 M), ia bersama
keluarganya menunaikan ibadah haji dan bermukim di Mekkah selama beberapa waktu
untuk menuntut ilmu serta mengajarkan hadis dan menulis sejarah. Lima tahun
kemudian, Al-Maqrizi kembali ke kampung halamannya, Barjuwan, Kairo. Di sini, ia
juga aktif mengajar dan menulis, terutama sejarah Islam, hingga terkenal.
2.3. Karya- karya
Al- Maqrizi
Selama
hidupnya, Al-Maqrizi produktif menulis berbagai bidang ilmu, terutama sejarah
Islam. Lebih dari seratus buah karya tulis telah dihasilkan, baik berbentuk
buku kecil maupun besar. Buku-buku kecilnya memiliki urgensi yang khas serta
menguraikan berbagai macam ilmu yang tidak terbatas pada tulisan
sejarah.Al-Sayyal mengelompokan buku-buku kecil tersebut empat kategori.
Pertama, buku yang membahas beberapa peristiwa sejarah Islamumum, seperti kitab Al-Niza’ wal AlTakhashum fi ma baina Bani Umayyah wa
Bani Hasyim. Kedua, buku yang belum terbahas
oleh para sejarahwan lainnya, seperti kitab Al-Ilmambin
Akhbar man bi Ardh Al-Habasyah min muluk Al-Islam.
Ketiga, buku yang menguraikan biografi singkat para raja, seperti kitab Tarajim Muluk Al-Gharab dan kitab Al-Dzahab Al-Masbuk bi
Dzikr Man Hajja min Al-Khulafa wa Al-Muluk.
Keempat, buku yang mempelajari beberapa aspek ilmu murni atau sejarah beberapa
aspek sosial dan ekonomi di dunia Islam pada umumnya, dan di Mesir pada
khususnya, seperti kitab syudzur Al-‘Uqud fi Dzikr Al- Nuqud, kitab Al-Akyal wa Al-Auzan Al-Syar’iyyah, kitab
risalah fi Al-[4]Nuqud
Islamiyag dan kitab
Ighatsah Al-Ummah bi Kasyf AL-Ghummah.
(Jamaluddin Al-Syayyal, 1967 : 11-12
dikutip dalam buku Adiwarman Karim, 2004 : 382).
Sedangkan terhadap karya-karya Al-Maqrizi yang
berbentuk buku besar, AlSayyal membagi tiga kategori.Pertama, buku yang
membahas tentang sejarah dunia, seperti kitab Al-Khabar
‘an Al-Basyr.Kedua, buku yang menjelaskan sejarah
Islam umum, seperti kitab Al-Durar Al-Mudhi’ah fi Tarikh
Al-Daulah Al-Islamiyyah. Ketiga, buku yang
menguraikan sejarah Mesir pada Islam, kitab Al-Mawa’izh wa Al-I’tibar bi Dzikr
Al-Khithath wa Al-Atsar, kitab Itti’azh Al-Hunafa bi Dizkr Al-Aimmah
AlFathimiyyin Al-Muluk. (Jamaluddin Al-Syayyal, 1967 : 11-12 dikutip dalam buku Adiwarman Karim,
2004 : 382-383). Al-Maqrizi mengelompokkan buku-buku karangan dalam empat
kategori, yakni:
1. Buku
yang membahas beberapa peristiwa sejarah Islam umum, seperti kitab Al-Niza’ wa
Al-Takhashum fi ma baina Bani Umayyah wa Bani Hasyim.
2. Buku
yang berisi ringkasan sejarah beberapa penjuru dunia Islam yang belum terbahas
oleh para sejarawan lainnya, seperti kitab Al-Ilmam bi Akhbar Man bi Ardh
Al-Habasyah min Muluk Al-Islam.
3. Buku
yang menguraikan biografi singkat para raja, seperti kitab Tarajim Muluk
Al-Gharb dan kitab Al-Dzahab Al-Masbuk bi Dzikr Man Hajja min Al-Khulafa wa
Al-Muluk.
4. Buku yang mempelajari beberapa aspek ilmu
murni atau sejarah beberapa aspek sosial dan ekonomi di dunia Islam pada
umumnya, dan di Mesir pada khususnya, seperti kitab Syudzur Al-‘Uqud fi Dzikr
Al-Nuqud, kitab Al-Akyal wa Al-Auzan Al-Syar’iyyah, kitab Risalah fi Al-Nuqud Islamiyyah
dan kitab Ighatsah Al-Ummah bi Kasyf Al-Ghummah.[5]
2.4. Pemikiran
Ekonomi Al- Maqrizi
Latar belakang kehidupan Al-Maqrizi yang bukan
seorang sufi atau filusuf dan relatif didominasi oleh aktivitasnya sebagai
sejarahwan muslim sangat mempengaruhi corak pemikirannya tentang ekonomi. Ia
senantiasa melihat persoalan dengan flash back
dan mencoba memotret apa adanya mengenai fenomena ekonomi suatu negara dengan
memfokuskan perhatiannya pada beberapa hal yang mempengaruhi naik-turunnya
suatu pemerintahan. Hal ini berarti bahwa pemikiran-pemikiran ekonomi
Al-Maqrizi cenderung positif, suatu hal yang unik dan menarik pada fase kedua
yang notabene
didominasi oleh pemikiran yang normatif. Dalam pada itu, Al-Maqrizi merupakan
pemikir ekonomi Islam yang melakukan studi khusus tentang uang dan inflasi. (M.
Nejatullah Siddiqi dikutip dalam buku Adiwarman karim, 2004:383). Fokus
perhatian Al-Maqrizi terhadap dua aspek yang dimasa pemerintahan Rasulullah dan
Al-Khulafa Al-Rasyidun tidak menimbulkan masalah ini, tampaknya
dilatar-belakangi oleh semakin banyaknya penyimpangan nilainilai Islam, terutama
dalam kedua aspek tersebut, yang dilakukan oleh para kepala pemerintahan Bani
Umayyah dan selanjutnya. (Adiwarman Azwar Karim, 2001: 67 dikutip dalam buku
Adiwarman Azwar Karim, 2004 : 383).
Pada
masa hidupnya, Al-Maqrizi dikenal sebagai seorang mengeritik keras
kebijakan-kebijakan moneter yang diterapkan pemerintahan Bani Mamluk Burji yang
dianggap sebagai sumber malapetaka yang menghancurkan perekonomian negara dan
masyarakat Mesir.Perilaku para penguasa Mamluk Burji yang menyimpang dari
ajaranajaran agama dan moral telah mengakibatkan krisis ekonomi yang sangat
parah yang didominasi oleh kecenderungan
inflasioner yang semakin diperburuk dengan merebaknya wabah penyakit menular
yang melanda Mesir selama beberapa waktu. Situasi tersebut menginspirasi
Al-Maqrizi untuk mempresentasikan berbagai pandangannya terhadap sebab-sebab
krisis dalam sebuah karyanya, Ighatsah Al-Ummah bi Kasyf Al-Ghummah. (Addel
Allouche,1994:13 dikutip dalam buku Adiwarman Azwar Karim, 2004 : 384).
Dengan
berbekal pengalaman yang memadai sebagai muhtasib
(pengawas pasar), Al-Maqrizi membahas permasalahan inflasi dan peranan uang di
dalamnya, sebuah pembahasan yang sangat menakjubkan di masa itu karena
mengkorelasikan dua hal yang sangat jarang dilakukan oleh para pemikir muslim
maupun Barat. Dalam karyanya tersebut, Al-Maqrizi ingin membuktikan bahawa
inflasi yang terjadi pada periode 806808H adalah berbeda dengan inflasi yang
terjadi pada periode-periodesebelumnya sepanjang sejarah Mesir.(Addel Allouche,
1994 :13 dikutip dalam buku Adiwarman Azwar Karim, 2004:384).Dari perspektif
objek pembahasan, apabila kita telusuri kembali berbagai literatur Islam
klasik, pemikiran terhadap uang merupakan fenomena yang jarang diamati para
cendikiawan Muslim, baik pada periode klasik maupun pertengahan. Menurut survei
Islahi, selain Al-Maqrizi, diantara sedikit pemikir Muslim yang memiliki
perhatian terhadap uang pada masa ini adalah Al-Ghazali, Ibnu Taimiyah, Ibnu
Al-Qayyim dan Ibnu Khaldun. (A.A Islahi :18-19 dikutip dalam buku Adiwarman Azwar
Karim, 2004:385). Dengan demikian secara kronologis dapat dikatakan bahwa
Al-Maqrizi merupakan cendikiawan Muslim abad pertengahan yang terakhir
mengamati permasalahan tersebut, sekaligus mengkorelasikannya dengan peristiwa
inflasi yang melanda suatu negeri.
KESIMPULAN
Latar belakang kehidupan Al-Maqrizi
yang bukan seorang sufi atau filusuf dan relatif didominasi oleh aktivitasnya
sebagai sejarahwan muslim sangat mempengaruhi corak pemikirannya tentang
ekonomi. Ia senantiasa melihat persoalan dengan flash back
dan mencoba memotret apa adanya mengenai fenomena ekonomi suatu negara dengan
memfokuskan perhatiannya pada beberapa hal yang mempengaruhi naik-turunnya
suatu pemerintahan. karya-karya
Al-Maqrizi yang berbentuk buku besar, AlSayyal membagi tiga kategori.Pertama,
buku yang membahas tentang sejarah dunia, seperti kitab Al-Khabar ‘an Al-Basyr.Kedua,
buku yang menjelaskan sejarah Islam umum, seperti kitab Al-Durar Al-Mudhi’ah fi Tarikh Al-Daulah Al-Islamiyyah.
Ketiga, buku yang menguraikan sejarah Mesir pada Islam, kitab Al-Mawa’izh wa
Al-I’tibar bi Dzikr Al-Khithath wa Al-Atsar, kitab Itti’azh Al-Hunafa bi Dizkr
Al-Aimmah AlFathimiyyin Al-Muluk. Nama lengkap Al-Maqrizi adalah Taqiyuddin Abu
Al-Abbas Ammad bin Ali bin Abdul Qadir Al-Husaini. Ia lahir di desa Barjuwam,
Kairo, pada tahun 766 H (13641365M). Keluarganya berasal dari Maqarizah, sebuah
desa yang terletak di kota Ba’labak. Oleh karena itu, ia cenderung
dikenal Al-Maqrizi.
DAFTAR PUSTAKA
Fadila. (2016). Pemikiran Ekonomi Islam Al- Maqrizi.
STEBIS IGM Palembang.
Husaini, M. (2015). bab 1 latar belakang masalah ekonomi
islam. digilib. uinsby.
kharim, A. a. (2014). Sejarah pemikiran ekonomi islam.
Jakarta: P.RAJA GRAFINDO PERSADA.
Puriana, I. (2013, april). sejarah pemikiran ekonomi
islam menurut al-maqrizi. Diambil kembali dari isnapuriana.
blogspot.co.id.
Komentar
Posting Komentar